Orang yang paling lambat bangkit dari kursi memiliki angka kematian dua kali lipat dari angka kematian pada mereka yang paling cepat bangkit. Kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki sekalipun tampaknya terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah. Identifikasi Meski kelemahan fisik yang menyertai penyakit dan kemunduran kesehatan umum mungkin menjelaskan banyak perbedaan tersebut, dalam kasus genggaman jabat tangan, selisih angka kematian lebih mencolok pada beberapa orang di bawah usia 60 tahun yang dari luar menunjukkan tidak banyak atau sama sekali tidak menunjukkan tanda kondisi kesehatan yang lemah. Profesor Avan Aihie Sayer, pakar geriatrisi dan salah seorang penyusun laoporan penelitian yang berbasis di Southampton University, Inggris mengatakan dia kini menyodorkan lebih banyak penggunanan hasil pengukuran, seperti kekuatan genggaman di rumah sakit sebagai cara untuk menemukan pasien yang memiliki masalah yang lebih serius. Dia mengatakan sebagian penelitian mengindikasikan itu mengidentifikasi perbedaan yang signifikan di antara kekuatan genggaman mungkin diidentifikasi pada orang yang lebih muda, dan itu mengacu ke masalah kesehatan di masa datang. – bbc/yuwono |